Selasa, 18 Mei 2010

Bens Leo MULAN KELIRU



Pengamat musik ini mengamati sebetulnya tidak ada masalah besar yang terjadi dalam tubuh Ratu, jika pihak yang ada di dalamnya mau membicarakannya secara kekeluargaan. Kalau protes Mulan sengaja dimunculkan agar popularitas Ratu terus terjaga, kata Bens Leo, tak perlu. "Untuk band sebesar Ratu enggak menguntungkan banget, malah bikin berantakan," kata Bens.
KLIK - Detail
Bens menilai protes yang dilakukan Mulan secara terbuka amat keliru. Dan Mulan tak perlu mengancam dengan nonaktif, apalagi keluar dari Ratu. Mengingat masih banyak kontrak yang mengikat Ratu. Apalagi kontrak dengan iklan."

"Kalau kontrak tersebut terputus di tengah jalan, bisa jadi pengiklan minta uangnya dikembalikan. Bahayanya jumlahnya bisa berkali-kali lipat dari nilai kontrak. Dan setahu saya, ada enam iklan yang dibintangi Ratu," lanjut Bens yang menyayangkan jika Ratu ribut hanya gara-gara uang.

Bens pun tidak menjamin, jika Mulan keluar dari Ratu, akan seberhasil sekarang. "Belum tentu ketika keluar, Mulan akan cepat dapat kontrak solo album seperti Pinkan (mantan Ratu). Mulan itu punya karakter yang hanya dimiliki oleh Ratu. Jangan-jangan, yang mampu menciptakan lagu untuk Mulan hanya Maia. Kalau itu terjadi, akan sangat repot sekali, kan?"

MULAN MILIK EMI
Setelah diisukan telah dikontrak untuk main sinetron, peluang Mulan Kwok untuk bersolo karier, selepas dari Ratu terbuka luas. Banyak yang tidak tahu, jika Mulan bukan "milik" label Sony Music, produser Ratu. Mulan ternyata "milik" label EMI. EMI pun baru membawahi Mulan, setelah Blackboard yang dimiliki Iwan Sastrawijaya bergabung di tahun 2005.

KLIK - Detail Mulan yang semula dikenal dengan nama Wulansari dikontrak Iwan di tahun 1996. "Dia dikontrak untuk tiga album, bukan dalam hitungan tahun," kata Iwan. Dari kontrak itu belum satu album pun terpenuhi. "Untuk mengisi kekosongan, Mulan kami persilahkan bergabung ke Ratu. Ada perjanjiannya, hitam di atas putih. Persisnya saya lupa," lanjut pria yang pernah dekat dengan almarhumah Alda. Iwan pun tak peduli dengan kekisruhan di tubuh Ratu. "Itu urusan pribadi mereka. Kami hanya memegang kontraknya secara proprosional."

Sejauh ini bentuk kerjasama artis antara EMI pemilik Mulan dan Sony pemilik Ratu serta Maia, kata Director Managing EMI, Arnel Afandi, tak ada persoalan. Alias sesuai aturan main antara EMI dan Sony. EMI pun tak mau ikut campur urusan Mulan di Ratu.

Andaikan Mulan benar-benar keluar dari Ratu, Arnel belum punya bayangan akan membuat sesuatu bagi Mulan. "Kami maunya jalan seperti adanya sekarang. Sebab, kalau salah setting, kariernya bisa stagnan," ujar Arnel.

Jan N Djuhana, Artist & Repertoire Senior Director mengiyakan Mulan sebagai milik Blackboard. Dan siap-siap jika suatu saat kehilangan Mulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar