Sabtu, 08 Mei 2010

Maia “Ratu” PILIH DIAM


Ultimatum Dhani buat Maia agar back to basic sebagai ibu rumah tangga cukup jelas. Bagaimana Maia menanggapinya?

Dihubungi lewat telepon genggamnya (25/11) Maia sedang diburu banyak wartawan mengaku baik-baik saja. “Seperti judul lagu Ratu kan, ‘Aku baik-baik saja’,” kata Maia dengan diiringi tawa.

Disinggung tentang komentar Dhani yang ingin membubarkan Ratu, Maia memilih sedikit bicara. “Aduh maaf, tidak ada komentar dan tidak ada yang perlu dikomentari. Karena aku tidak ingin memperkeruh suasana,” pinta Maia dengan nada sungguh-sungguh

Maia pun nampaknya akan menuruti keinginan sang suami, untuk kembali berkonsentrasi mengurus ketiga anak-anaknya. “Sebagai istri, tentu saya akan mengikuti dan mematuhi apapun keputusan suami. Percaya kok, Dhani sudah berpikir matang dan itulah keputusan yang terbaik menurutnya. Ya ikuti saja,” ucap Maia. Ia juga merasa tidak perlu melakukan pembelaan atas tuduhan Dhani yang mengatakan dirinya banyak menghabiskan waktu di luar rumah.

“Diam lebih baik,” sebut Maia yang tidak berkecil hati terbentuknya Ratu disebut Dhani sebagai proyek main-main. Soal permintaan agar Vitalia segera mengundurkan diri sebagai manajer Ratu, Maia juga memilih tak berkomentar. “No comment,” ujarnya lagi.

Masih 2 Album
Menurut Direktur Senior Artis & Repertoar Sony BMG, Jan Djuhana, Ratu masih menyisakan kontrak untuk
dua album dari empat album yang seharusnya mereka hasilkan. Kondisi seperti ini bukanlah hal baru dalam dunia rekaman.

Hal pertama yang akan dilakukan Sony BMG adalah berusaha agar Ratu tidak sampai bubar, agar bisa menyelesaikan kewajibannya. Jan memberi contoh, ketika di album kedua Pingkan Mambo keluar dari Ratu, semua pihak mengupayakan agar Ratu tetap ada. Upaya itu antara lain, Maia disarankan agar secepatnya mencari pengganti. Hingga akhirnya didapat Mulan.

Ada beberapa pilihan bila kondisi tak tertolong lagi alias Ratu bubar. Yang paling sering dipilih adalah masing-masing membuat kelompok, lalu melanjutkan rekaman dua album tersisa. "Mungkin namanya lain, bukan Ratu lagi. Yang pasti harus ada revisi.”

Hingga saat ini Jan mengaku belum ada perbincangan dengan Ratu mengenai niat Dhani yang akan membubarkan Ratu.

Eddy Abdul Manaf (Ayah Dhani)
ITU KARMA BUAT DHANI”

KLIK - DetailSemenjak bermasalah dengan ayahnya, ada saja masalah yang dihadapi Dhani. Dari persoalan dengan bekas labelnya, Aquarius Musikondo, yang menuntut ganti rugi Rp 91 milyar, hingga masalahnya dengan (mantan) manajer Ratu, Vitalia Ramona.

Menanggapi masalah anaknya itu, Eddy Abdul Manaf (70), sudah tak mau peduli. "Biarlah dia yang mengatasi masalah-masalahnya sendiri,” katanya santai saat ditemui di kediamannya, di Bandung. “Saya tahu, peristiwa seperti itu akan terjadi pada Dhani. Lambat laun dia akan jatuh. Mungkin itu karma buat dia yang selama ini selalu bersikap sombong dan arogan. Jangankan sama orang lain, sama bapaknya sendiri begitu kan," imbuh Manaf yang mengaku sedang tidak sehat, dan merasa sakit di bagian punggung serta lehernya.

Menurut Manaf, hidupnya sudah tak bersentuhan lagi dengan kehidupan Dhani. "Lebaran saja dia tidak mengucapkan apapun ke saya. Maia juga sama saja. Jadi ya sudah saja, dia dengan hidupnya, dan saya dengan hidup saya. Biar saja kita sendiri-sendiri menjalani hidup. Urusan Dhani sudah bukan urusan saya lagi," tegasnya. “Menurut Al Quran, jika anak sudah tidak bisa dididik ke jalan kebaikan, lebih baik dilepaskan saja.”

Mengenai akan dibubarkannya Ratu, Manaf punya cerita. "Yang saya tahu, sepulang Ratu show di Surabaya, Dhani telepon Maia tapi tidak diangkat. Lalu Dhani menelepon Vita, juga tidak diangkat. Sampai-sampai Dhani membanting teleponnya. Pulang dari Surabaya, Vita langsung dipecat sebagai manajer Ratu. Padahal saya tahu, peran Vita sangat besar untuk membuat Ratu terkenal."

Manaf merasa Maia tak akan mau Ratu dibubarkan Dhani begitu saja, sebab Ratu sedang jaya-jayanya, yang membuat Maia populer dan menghasilkan banyak uang. “Masak tiba-tiba distop. Mau jadi apa nanti?"

Dadang S Manaf (Musisi, kakak Dhani)
”DHANI HARUS SEGERA BERTOBAT”

KLIK - DetailKami sembilan bersaudara dari tiga ibu. Saya adalah anak pertama dari istri ayah yang pertama (Anita). Sedangkan Dhani anak pertama dari istri ketiga ayah (Joice). Semasa kecil Dhani tumbuh seperti anak lelaki lainnya. Tetapi ada satu sifat Dhani yang menonjol, yakni sangat cuek. Jadi kesannya angkuh, sombong. Tetapi, ada juga sifat-sifat penolongnya. Terbukti ketika Dewa sukses, dia banyak menolong ayah dan mama.

Tapi, akhir-akhir ini kok, bisa jadi begitu (Dhani bentrok dengan ayahnya, Red). Memang, keluarga kami mempunyai sifat dasar yang keras, karena kami memang dari keluarga militer. Ayah keras, Dhani juga keras. Sifat keras Dhani ini bisa menimbulkan macam-macam. Tampak sifat kontroversial ada pada Dhani. Itu saya akui, bukan saja Dhani yang mempunyai sifat “aneh”. Terkadang saya sendiri juga banyak keaneh-anehan, tetapi saya bisa lebih banyak kompromi dan mengalah. Lain dengan Dhani

Watak keras Dhani banyak melahirkan kesan angkuh, sombong dan lainnya. Masyarakat bisa menilainya. Pertikaian seorang anak dengan ayah itu terjadi bukan untuk mendongkrak popularitas nama Dhani. Toh, kasetnya sudah terjual lebih dari sejuta keping.

Saya sendiri tak menginginkan terjadinya pertempuran antara anak dengan ayah yang begitu sengit. Apa pun adanya Dhani, dia itu adik saya. Yang saya sesalkan hingga saat ini Dhani belum pernah meminta maaf ke ayah. Lho, Lebaran kemarin saja Dhani tak datang di acara kumpul keluarga. Mungkin dia sibuk, tapi paling tidak, bisa lewat telepon bersilaturahmi.

Dalam kesempatan ini saya mengingatkan, okelah ayah salah di mata Dhani. Tetapi kalau Dhani seperti itu terus, saya takut Tuhan marah kepada Dhani. Saya tak habis pikir, Dhani semakin besar dan bisa mencari uang sendiri, sering kali mendebat ayah. Misalnya, kalau ayah menasihati sedikit saja, Dhani bisa langsung mendebat dan mendebat. Dia tak mau sedikit mengalah.

Pasti, kalau Dhani mau berbaik dan mengalah, ayah menerimanya kembali. Sekarang ini kan tergantung Dhani. Kalau Dhani berjiwa besar, mau datang dan meminta maaf, selesai masalahnya. Yang saya takuti, ketika ayah nanti tak ada, dan Dhani belum sempat meminta maaf. Sungguh, kelak pasti ia akan menyesal.

(Dadang lalu seolah berbicara kepada Dhani, Red) Bertobatlah kamu sebelum menyesal di kemudian hari. Kamu boleh arogan, kamu boleh sombong, itu hak kamu. Tetapi ingat, apa pun kamu, kamu tetap adalah anak. Kewajiban seorang anak di antaranya berbakti kepada orang tua. Di dalam ajaran agama Islam, apabila anak melawan orang tuanya sendiri, sampai memutuskan tali silaturahmi, tahu sendiri akibatnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar