Selasa, 26 Oktober 2010

Maia in keraton Solo







Konser Aceh Cinta Damai - SLANK - Duo MAIA






Grup band Slank dan Duo Maia tampil memukau dalam konser cinta damai dan antiteroris bertajuk 'Death On Terrorism' di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Minggu (23/5/2010) petang.

Puluhan ribu warga dibuat berjingkrak ria mengiringi dentuman musik. Duet Maia Estianty dan Mey Chan yang mengawali aksi panggung lewat hits Emang Gue Pikirin mampu menghidupkan suasana.

Duo Maia menghibur penggemarnya di Aceh dengan tembang Teman Tapi Mesra, Ingat Aku, Malu-Malu tapi Mau dan Yang Penting Happy.

Kemudian, situasi makin panas saat Slank muncul. Lewat Mars Slankers, band berpersonel Kaka (vokalis), Bimbim (drum), Andee (gitar), Ivanka (bass) dan Ridho (gitar) seketika mampu menghipnotis ribuan para Slankers di Tanah Rencong.

Mereka tak henti berjingkrak dan bergoyang di bawah panas mentari, mengiringi hits yang dibawakan band pujaannya. Di antaranya I Miss U But I Hate U, Sosial Betawi Yoi, Piss, Seperti Para Koruptor dan Virus.

Slank juga memperkenalkan kepada Slankers di sana lirik lagu baru yang akan dirilis pada 1 Juni, berjudul Jurus Tandur alias Maju Terus Pantang Mundur.

Saat konser berlangsung, Slankers berdesak-desakan memanjat pagar pembatas agar bisa berada di bawah panggung dan berjabat tangan langsung dengan personel band yang bermarkas di Gang Potlot. Beruntung, polisi mampu mengendalikan situasi sehingga konser tak menjelma anarki.



sumber

http://www.acehforum.or.id/

Konser Duo Maia Rusuh, 36 Pingsan


Konser musik yang menampilkan duo Maia dan Mey Chan di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 5/4-2008 malam, rusuh dan memakan korban. Setidaknya 36 orang pingsan karena kehabisan napas saat berdesak - desakan.

Maia dan Mey Chan tampil dalam acara bertajuk Panggung Pesta Rakyat yang digelar untuk meperingati HUT Kota Malang ke-94 di area terbuka Alun-alun Tugu, Malang. Selain Maia, bintang tamu lainnya adalah kelompok Yovie & Nuno.

Salah satu penonton yang pingsan adalah Ny Desi, warga kawasan Tebo, Kota Malang. Ia pingsan karena kelelahan, kemudian terdesak oleh penonton lainnya.

"Mama pingsan sekitar pukul 21.00. Mama sangat mengagumi Maia dan Mey Chan, makanya minta diantar menonton konser ini," kata Albert, anak lelaki Ny Desi, yang setia menunggu mamanya di dekat ambulans yang di parkir di dekat balai kota.

Albert terus mengipasi mamanya dengan karton sambil membawa minuman mineral. Ny Desi sendiri masih terlihat lelah di tempat tidur yang disediakan petugas medis.

Keduanya menonton di dekat kantor DPRD Kota Malang. Albert tidak menduga, penontonnya berjubel dan semua ingin mendekat pagar alun-alun yang dijaga ketat petugas kepolisian.

Sugeng Prayitno, Kepala Markas PMI Kabupaten Malang yang juga penanggungjawab medis mengatakan, selama pukul 19.00-22.00, sudah ada 36 penonton yang pingsan.

"Rata-rata mereka terdesak penonton lainnya. Alasannya ada yang belum makan, kelelahan, dan lainnya," terang Sugeng di sela-sela acara.

Kebanyakan penonton yang pingsan adalah perempuan. Menurut Sugeng, untuk pertunjukan di area terbuka, jumlah penonton pingsan mencapai 36 orang sangatlah tinggi. "Saya juga tidak menduga," katanya.

Mereka pingsan antara 3 hingga 5 menit, kemudian pulih setelah dibantu pernapasan oksigen dan diberi minyak kayu putih. Dari pantauan Warta Kota, puluhan ribu penonton memadati area pertunjukan sejak pukul 19.00. Mereka datang berbondong-bondong bersama keluarga dan teman.

Supaya bisa menonton musik dengan enak, mereka tak segan naik panggung, naik atap WC umum hingga ke atas pintu masuk SMAN 1. Mereka nekat, yang penting bisa melihat penampilan Maia dan Mey Chan.

Adanya giant screen (layar lebar) di beberapa titik, tampaknya tidak memuaskan mereka. Padahal artis utamanya sendiri, yakni Yovie & Nuno baru manggung pukul 21.05. Mereka menembangkan beberapa lagu seperti Adam Hawa, Menjaga Hati, Juwita dan lainnya.

Di tengah acara, Maia dan Mey Chan sempat tampil kwartet dengan dua vokalis Yovie & Nuno untuk melantunkan lagu Janji Di Atas Ingkar yang populer dibawakan Audi. Maia dan Mey Chan baru tampil penuh dan menggebrak panggung terbuka itu pukul 22.00 dengan lagu Di Dadaku Ada Kamu, Aku Baik-Baik Saja, Ingat Kamu, TTM, EGP (Emang Gue Pikirin) dan lainnya.

Duo Maia dan Mey Chan rajin menyapa penonton yang sudah terlalu lama menunggu penampilan mereka.

Aksi Centil Fadly di Bukan Rahasia


Jumat malam (4 April 2008) lalu, PadI menjadi bintang tamu di acara Bukan Rahasia yang disiarkan secara Live di Tv-One mulai pukul 10 sampai dengan 11 malam. Program yang disiarkan setiap jumat malam ini, membuka apa dan siapa artis dan band terkenal di Indonesia dewasa ini. Dan kali ini, PadI dan Maia tampil bersama di acara tersebut. Ini bukan kali pertama PadI tampil bersama Maia, mereka pernah tampil di acara Ekslusif Trans-Tv. Hanya saja, jika waktu itu Maia hanya bermain piano, kini Maia beserta rekannya Mei Chan tampil berduet bersama Fadly di lagu “Begitu Indah” dan “Teman Tapi Mesra”.

Yup! Teman Tapi Mesra. Surprise kan? Fadly yang biasanya tampil cool, malam itu ikut berjoget “centil” ala Maia dan Mei Chan melantunkan lagu bertema nakal “Teman Tapi Mesra”, meski masih bergaya malu dan sedikit kaku. Tapi perjuangan kerasnya patut diacungi jempol looh… setidaknya mereka mau bereksperimen untuk menampilkan sesuatu yang tak biasa. Pada awalnya, lagu yang akan mereka nyanyikan duet adalah Salahkah Aku Mencintaimu, tapi kemudian berubah menjadi Teman Tapi Mesra. Padahal, Fadly sudah mencoba menghafal lagu pertama itu, jadi…kalau kemarin agak lupa-lupa lirik harap dimaklum. Karena menghafalnya juga dadakan. Meski begitu, tak mengurangi kehebohan di studio, terutama bagi yang menyaksikan live malam itu. Tepukan dan teriakan tak berhentinya dikumandangkan para Sobat, dan ikut terbawa suasana berjoget dan bernyanyi mengikuti lagu. Kereen…! Suasana pun menjadi meriah.

Untuk lagu “Begitu Indah” pun aransemennya agak berubah, terutama pas di intro lagu. Banyak yang tak mengira, kalau lagu yang dibawakan adalah lagu “Begitu Indah” . Selain kedua lagu itu, Padi juga membawakan lagu Mahadewi, Jangan Datang Malam Ini, Belum Terlambat, dan Sang Penghibur. Malam itu PadI tampil bergantian dengan Maia, karena kebetulan ada dua panggung yang disediakan, tidak membuat repot. Sebetulnya, banyak penonton yang mayoritas adalah Sobatpadi menginginkan lagu “Sobat” sebagai bonus. Tapi acara harus berakhir, karena waktu yang ada tak mencukupi. Ketika Maia melantunkan lagu terakhirnya, di panggung dimana PadI berada malah terjadi kehebohan, karena personil membagi-bagikan property mereka. Yoyo’ seperti biasa melemparkan sticknya, Piyu melemparkan pick gitarnya, bahkan Ari malam itu turut menghadiahkan kacamata yang dia pake untuk Sobat-nya yang beruntung. Waah….mas Ari lagi baik niih…!

Selepas acara, meski malam telah semakin larut, para personil masih dikerubutin untuk diminta foto bersama. Seperti biasa, dengan ramah mereka masih mau meladeni, meski guratan wajah kelelahan masih tampak dimuka mereka. Tapi mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Sobat-nya.

Rabu, 20 Oktober 2010

Konser Gong Xi Fa Cai - DEWA 19 & Ratu (Surabaya)

Jauh-jauh hari aku udah bikin rencana buat nonton Konser DEWA19 dan RATU di kota pahlawan ini. Konser ini disponsori oleh perusahaan rokok besar di Jatim. Beberapa bulan lalu tepatnya beberapa hari setelah lebaran, produsen rokok ini juga menyelenggarakan acara konser serupa yang waktu itu bertajuk “Konser Salam Lebaran” yang digelar secara serempak di beberapa kota besar di Indo. Waktu itu, Surabaya mendapat jatah hiburan dari penampilan DEWA dan RATU. Nah..melihat kesuksesan acara sebelumnya, perusahaan itu ngadain lagi acara kayak ginian.

Tapi bedanya, kalo waktu lalu acaranya dimeriahkan oleh bermacam-macam artis penyanyi/band. Kali ini, konsernya hanya menampilkan DEWA dan RATU untuk 8 kota yang dimulai di Jakarta pada 28 Januari lalu hingga 12 Februari mendatang di Palembang.

Dari kampus, seperti biasa dengan naik angkot, aku langsung meluncur ke tempat konser. hehe.. tiba di Terminal Joyoboyo skitar jam 4 sore. Berhubung mulainya acara masih lama, aku sempatkan ngisi perutku dulu di warung yang ada di terminal Joyoboyo. Sengaja aku datang lebih awal coz aku pengin liat dan dengerin para kru teknisi yang lagi checksound. Abis..meski teknisi, permainannya gak kalah hebatnya loh ama DEWA. Tapi tetep masih di bawah DEWA-lah hehe..

Stelah makan, aku segera menuju ke Lapangan Kodam V/Brawijaya Surabaya dengan berjalan kaki coz jaraknya gak terlalu jauh deh. Hemat uang bensinnya bemo hehe…Tapi keinginannku utk ngelihat secara langsung dengan mata kepala sendiri kru-kru yang lagi checksound gak kesampaian. Coz..gerbang utk masuk ke lapangan ditutup dan dijaga ketat oleh aparat. Alhasil deh, aku cukup puas menikmatinya dari luar lapangan.

Tampak beberapa pedagang yang menjajakan jualannya berusaha menerobos pintu gerbang yang sesekali dibuka lantaran ada beberapa kru yang keluar masuk lapangan. Aku juga sempat ikutan nerobos tapi gak berhasil haha.. belajar jadi bonek neh!!terpaksa aku cari tempat duduk buat istirahat dulu.

Sambil nunggu pintu gerbang dibuka, ee…ee..aku dapat kenalan 2 orang teman baladewa baru. Keduanya cowok hehe..yang satu namanya Rheva Aditya dan satunya dipanggil mas Didik. Jadinya aku gak sendirian nonton konsernya. Sbetulnya, kakakku dan teman-temanku di rumah juga nonton. Coz aku ada di kampus, skalian aja aku langsung ke sana tanpa pulang ke rumah dulu.

Kami bertiga bercerita abis-abisan tentang DEWA. Jam 17.30 Wib, pintu gerbang masih belom dibuka. Wajar aja karena sesuai di poster-poster yang ditempel, acara baru mulai jam 6 sore. Aku liat ada pintu tengah yang kebuka, akhirnya aku ngajak kedua temanku tadi untuk masuk. Alhamdulillah..kali ini kami berhasil masuk. Tapi pintu tadi dibuka cuman sebentar. “Akhirnya lolos juga” bathinku.

Pintu tadi menghubungkan ke bagian tribun lapangan ini. Kami mencari tempat duduk yang letaknya dekat dengan pintu masuk yang aku coba terobos pertama tadi. Acara masih belom dimulai. Di kiri-kanan panggung, dipasang sebuah screen. Hari semakin larut, supaya gak bosen, panitia nyetelin beberapa video klip dari DEWA dan RATU. V-klip Ratu yang terbaru pun disetel di situ. Lucu abis ngelihat v-kip itu terutama mas Dhani. haha..

Angin-angin pun berhembus….Hujan-hujan pun berderai….petir-petir pun menyambar…..

Mungkin penggalan lirik lagu “Aku tetaplah aku” milik supergrup band DEWA 19 di atas, cocok untuk melukiskan keadaan pada Jum’at (3/2) lalu. Yaa..meski gak cocok seratus persen seh hehe… Waktu itu hujan gak sampe turun, cuman gerimis aja. Petir-petirpun juga gak ada, yang ada cuman kilat. Wew…kalo baladewa yang datang sejak sorean menjelang maghrib sih… pastinya akan merasakan sesuatu yang sangat luar biasa dari kilat-kilat yang seakan-akan memotret konser kemarin.

Aku aja sejak kecil, baru kali ini melihat kilat sedahsyat itu. Biasanya tuh, seabis kilat khan disusul oleh suara petir beberapa detik kemudian. Bayangin coba, kilat yang menurutku sangat “menyeramkan” itu, pastinya akan disusul oleh bunyi petir yang sangat dahsyat khan?? Tapi..yang ini beda banget!! meski kilatnya “menyeramkan”, gak ada satupun bunyi petir-petir yang menyambar!! dan gak ada hujan lebat!! Wew..aku jadi salut ama pawangnya hehe…

Gimana dengan Angin???? Kalo Angin seh dibawain secara sempurna oleh para Pangeran Cinta malam itu. Sekitar pukul 18.45 Wib, panggung konser dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek sekaligus Tahun Baru Islam itu dibuka dengan penampilan atraksi Barongsai. Kira-kira 15 menitan mereka menyuguhkan atraksi menarik mereka. Sayang seribu sayang, penampilan apik atraksi barongsai tadi dinodai oleh para penonton yang kurang menghargai budaya.

Ada penonton melempari barongsai yang sedang unjuk gigi di atas panggung sejak awal hingga akhir penampilan mereka. Yaaa…meski yang ngelempar gak banyak seh..tapi penonton itu secara terus-terusan melemparinya dengan botol Aqua yang masih penuh airnya. Kasihan juga melihat para pemain barongsai itu. Apalagi usianya rata-rata masih belasan tahun. Bahkan ada yang kena bagian perutnya.

Ehm..kemungkinan mereka yang ngelakuin itu, udah gak sabaran. Abis, jadwalnya molor seh. katanya mulai jam 18.00 Wib e.e.e. molor 45 menit!! Well…yang pasti bukanlah baladewa loh yang main lempar-lemparan. Gak mungkin banget deh kalo baladewa ngelakuin kayak gitu! Coz, baladewa tuh menyebarkan benih-benih cinta dan memusnahkan virus-virus benci hehe….

Melihat kondisi penonton yang udah gak sabaran, akhirnya RATU menggebrak dengan singel “Jangan bilang siapa-siapa” setelah sebelumnya ada basa-basi sedikit dari Si MC. Total sekitar ada 7 buah lagu yang dibawakan oleh duo cantik RATU malam itu. Tak ketinggalan lagu andalan TTM.

Selasa, 19 Oktober 2010

Lelaki (bukan) Buaya Darat

Entah hanya karena dianggap cukup unik atau apa, belakangan ini grup musik duo Ratu mempopulerkan lagu terbaru mereka yang berjudul Lelaki Buaya Darat. Di kostan, di perempatan, di angkot, di jalanan, dimana-mana lagu ini sering sekali saya dengar. Bahkan di berbagai radio yang saya dengar, tidak kalah dengan hit TTM, lagu ini begitu rajin nongkrong di puncak tangga lagu. Jadi mau tidak mau akhirnya lagu ini bersemayam juga dalam otak saya. Orang Jawa bilang, witing tresna jalaran saka kulina. Lama-lama akhirnya saya menyukai juga lagu ini, hapal liriknya bahkan. Sehingga seringkali begitu mendengar lagu ini saya ikutan bernyanyi.

Walau tanpa desahan ah..ah..ah..spesial ala Ratu, lagu ini memang cukup ringan, enak didengar dan liriknya gampang dihapal. Sehingga jadilah lagu ini menjadi original soundtrack mandi pagi saya. Lelaki buaya darat, tertipu aku…. Busyet, setelah berapa lama baru saya nyadar. Saya lelaki, lah ngapain saya menyanyikan lagu yang menghina kaum sendiri. Toh, sampai seumuran sekarang saya tidak pernah dikecewakan laki-laki dalam masalah percintaan. Bukan karena saya memiliki hubungan yang baik, tapi nyata-nyata sampai sekarang saya tidak berminat sedikitpun untuk menjalin hubungan dengan lelaki. =)

Tiba-tiba saja saya begitu penasarannya dengan ini lagu.

Kenapa laki-laki? Dan kenapa buaya darat?

Memang dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak terjadi seorang perempuan yang dikecewakan oleh pacarnya (yang dalam kasus ini kita asumsikan adalah laki-laki semua) dikarenakan sang pacar hanya mempermainkannya, atau ternyata sang pacar mendua, mentiga, mengempatkannya. Tapi toh tidak sedikit pula laki-laki yang menjadi korban si perempuan. Lagi pula seperti yang dilantunkan oleh Caca Handika dalam lagunya “tidak semua laki-laki,bersalah padamu.”

Dalam dongeng si kancil yang sering saya denger waktu kecil, seringkali diceritakan bahwa buaya adalah binatang penipu. Berlagak pura-pura mati namun ketika musuh mendekat maka dengan sigap akan dimakannya. Bukankah ini perilaku wajar dalam dunia perbinatangan. Jadi apa hubungannya antara laki-laki dengan buaya darat? Belum pernah saya mendengar dongeng yang menceritakan bahwa si buaya jantan adalah playboy dan suka menipu buaya perempuan dalam masalah percintan. Lagipula, menurut sang kancil buaya yang sering ia temui adalah berjenis kelamin perempuan, dan biasa dipanggil bu Aya. =p

Jadi sudah jelas sebutan lelaki buaya darat adalah sebuah kesalahan. Selain menyinggung harkat dan martabat laki-laki, juga telah melukai perasaan bu Aya. Karena walaupun bulan kemaren kita baru saja merayakan hari Kartini, dan sekarang jamannya emansipasi perempuan, dimana ada kesetaraan hak, posisi, kesempatan dll antara laki-laki dan perempuan, namun bukan berarti perempuan bisa dengan seenaknya merendahkan martabat laki-laki, apalagi dijadikan sebuah lagu dan ditampilkan diseluruh media elektronik di negara tercinta ini.

Lihat akibatnya sekarang, hampir semua orang dengan begitu mudahnya melafazkan lagu ini. Dan astaga-nya, sekumpulan anak-anak perempuan usia 6-10 tahun dekat gang kostan saya ternyata juga begitu menyukai lagu ini. Entah berapa kali saya mendengar mereka menyanyikan lagu lelaki buaya darat. Benar-benar tidak bisa dibiarkan, masa dari kecil mereka seakan telah didoktrin bahwa lelaki buaya darat. Ini jelas-jelas pencemaran nama baik.

Tapi sepertinya saya tidak akan bisa berbuat apa-apa. Kalau awalnya saya berpikir ini adalah sebuah bentuk propaganda invasi kaum perempuan, ternyata ada lelaki juga yang melakukannya. Pagi tadi saya melihat sebuah tayangan video clip dari Band Jamrud yang membawakan lagu dengan judul Pria Biadab…..

Entah para personel Jamrud pernah dikecewakan oleh Lelaki juga atau apa. =)

Kamis, 14 Oktober 2010

Ketakutan, Maia Suruh Mey Chan Nyanyikan Lagu Nike Ardila


Kenangan lagu Nike Ardilla tampaknya hingga kini masih membekas dalam ingatan kita, bahkan lagu itu senantiasa hidup ditengah masyarakat. Hal ini yang membuat Maia Estianty menangkap aura lain pada lagu-lagu Nike, termaksud lagu ‘Bintang Kehidupan’ yang tengah didaur ulang bersama Mey Chan.

Ada rasa takut yang menghinggapi Maia saat membaca bait demi bait lagu itu, hingga membuatnya menyerahkan sepenuhnya pada Mey Chan untuk membawakannya. Padahal biasanya Maia selalu ambil bagian dalam membawakan lagu.

“Kalau mistisnya sih nggak, cumin liriknya yang mas Deddy bikin itu menyeramkan sekali. Sama sekali aku nggak nyanyi, dari awal aku bilang ke Mey Chan kalau dia aja yang nyanyi dan aku takut dengan liriknya. Soalnya banyak lagu yang aku ciptain itu
kena sendiri.” tegas Maia sat ditemui oleh cumicumi.com dikediamannya.

Maia dan Mey Chan sendiri tetap berusaha rasional memandang sejarah sukses Nike dan kematiannya yang tragis. Tapi setiap kembali pada lirik lagu Bintang Kehidupan, mereka mengaku ada rasa tidak nyaman yang menyergap.

“Yang nyanyi full Mey Chan jadi begitu aku rekaman, dia bilang gini aduh energinya lagu ini liriknya negative banget dan dia juga takut dengan liriknya. Soalnya liriknya itu begini, Malam-malam aku sendiri tanpa cintamu lagi jadi benar-benar lagi kejadian.” jelas Maia sembari tertawa

“ Waku gue take itu aku sampe maki-maki dengan sosok cewek yang ada dalam lagu itu, Loe yang menderita bukan gue. Cumin karena aku harus ngesoul sebagai cewek menderita dalam lagu itu jadi mau gak mau aku harus menderita.” terang Mey Chan

Ricky Harun Naksir Maia Estianty


Selasa, 17 Februari 2009

JAKARTA, SELASA-Ricky Harun secara terus terang mengakui menyukai perempuan yang lebih tua. Karena menurutnya perempuan yang lebih muda kebanyakan punya pola pikir yang tidak realistis. Perempuan yang lebih tua yang paing disukainya kini adalah janda Ahmad Dhani, Maia Estianty.

"Gue pernah ketemu dan foto bareng sama Bunda ( Maia Estianty). Dan Bunda juga tahu kalau gue suka sama dia. Dia tahunya dari teman gue yang bilang ke Bunda kalau gue suka," papar Ricky di salah satu pusat pertokoan di Jakarta, Selasa (17/2).

Dan setelah Maia tahu ada pria seumuran Ricky menaruh hati padanya, anak Donna Harun tersebut hanya tertawa melihat pesan Maia yang menyebutnya disitus pertemanan Facebook sebagai 'Brondong'. Ricky pun mengungkapkan alasannya kenapa menyukai perempuan yang lebih tua.

"Gue suka perempuan dewasa karena pola pikir mereka yang dewasa. Bisa menyelesaikan masalah sendiri dan lebih relistis. Kalau yang muda belum tentu kayak gitu, tapi banyak maunya," ujar Ricky yang juga menyukai Luna Maya dan Dian Sastrowardoyo, karena cantik dan imut-imut.

Pria kelahiran Bandung tahun 1987 ini juga berterus terang kepada ibunya, model dan pesinetron Donna Harun, soal kecenderungannya menyukai perempuan yang lebih tua. "Mama sih terserah gue. Dia enggak maslah gue suka perempuan yang lebih dewasa dari gue. Yang penting gue bahagia," katanya dengan senyum sumringah.

Kamis, 07 Oktober 2010

Duo Maia dan Sejumlah DJ Beraksi di Pitstop Malam Ini Jumat, 27 Juni 2008


JAKARTA, KOMPAS - Maia Estianty akan tampil di pub Pitstop Bar & Lounge, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Jumat (27/6) mulai pukul 21.00 hingga Sabtu (28/6) dinihari nanti.

Menurut Manajer Pitstop, Narresh, acara hiburan malam yang bertajuk An Identity Party ini menyambut HUT ke-2 Pitstop. Selain Duo Maia, acara ini akan dimeriahkan oleh DJ-DJ Tommy Fans. Jockey Saputra, Olly Tandjung , bersama DJ tuan rumah DJ Inoe dan Genic Band.

Senin, 04 Oktober 2010

Dhani dan Maia Patungan Sekolahkan Al di West Ham United


Suara Merdeka CyberNews. Sungguh beruntung Al, El, dan Dul memiliki ayah seorang Ahmad Dhani, betapa tidak dengan segala yang dimiliki sang ayah, ketiganya bisa liburan ketempat-tempat yang mereka ingin kunjungi.

Lihat saja setelah berliburan ke Amsterdam, Belanda, Al, El dan Dul melanjutkan plesiran mereka ke Inggris. Disana mereka mengunjungi stadion-stadion milik klub sepak bola terkenal misal stadion Old Trafford milik Manchester United dan stadion Stamford Bridge markas Chelsea. Juga Al, El, dan Dul sempat menyaksikan langsung pertandingan Manchester United melawan Chelsea.

Tak sekedar plesiran, kepergian Ahmad Dhani beserta ketiga anaknya sekaligus untuk melakukan survey di beberapa klub sepak bola. Sebab, tahun depan jika tak ada halangan putra pertamanya yang bernama lengkap Ahmad Al Gazali akan sekolah bola di salah satu akademi sepak bola di Inggris.

"Bisa dibilang perjalanan ini disebut perjalanan survey dimana Al akan pindah ke Inggris untuk sekolah bola, yang sudah kita persiapkan Al berencana akan bersekolah di salah satu Football Academy," ucap musisi asal Surabaya itu.

Dan setelah melakukan survey tersebut terpilihlah akademi klub sepak bola West Ham United. Disana, imbuh dia karena kebetulan salah satu pengurusnya saya kenal juga ada orang Indonesia disana sehingga lebih dapat keringanan untuk sekolahnya.

Wujudkan cita-cita
Lantas mengapa Ahmad Dhani memilih akademi klub sepakbola West Ham United? Bukankah akademi sepak bola yang terkenal akan melahirkan bintang-bintang, adalah seperti akademi Manchester United dan Chelsea, dan lagipula si setan merah MU adalah tim kesayangan Al. Ternyata untuk yang satu ini Dhani rupanya punya alasan khusus sebab di West Ham dia punya sahabat yang bisa menjaga Al selama tinggal di Inggris.

Meski yang menjadi pilihan bukan akademi sepak bola terkenal tetapi tetap saja biaya yang akan dihabiskan untuk menyekolahkan Al di akademi West Ham United tidak akan sedikit jumlahnya tapi untunglah Dhani tak sendirian sebab Maia, mantan istrinya juga akan urun biaya demi masa depan putra pertama mereka.

"Mahal-mahal tetap kita jalanin ya karena rencananya Maia juga akan patungan dengan saya khusus untuk membiayai sekolahnya Al," kata manajer Republik Cinta itu.

Jujur diakui Dhani berat sebenarnya melepas kepergiaan Al ke Inggris di saat usianya baru 13 tahun. Andai boleh memilih ia jauh lebih suka jika Al tetap tinggal di Jakarta bersamanya namun sebagai orang tua mungkin juga mumpung mampu membiayai Dhani pun akhirnya mantap membuat keputusan berat tersebut. Lagi pula menurutnya ini semua demi kebaikan putra pertamanya, demi kemandirian dan cita-cita sang anak tercinta.

"Saya katakan kalau siap tidak siap kita akan tidak yakin tapi saya rasa untuk kepentingan anak tersebut, untuk kemandirian saya rasa ya memang harus dilepas. Saya rasa jika untuk berkarir dalam dunia sepak bola itu tidak boleh diputuskan anak harus berumur 18 tahun dulu ya," tukasnya.

Jumat, 01 Oktober 2010

Maia Estianty: Dewa Sudah Terlalu Kuat


Sebagai orang yang sempat dekat dengan keluarga besar Dewa 19, Maia Estianty menyayangkan bila band mantan suaminya itu dibubarkan. Sempat terdengar kabar Dhani sengaja akan memvakumkan Dewa dan menelurkan proyek baru bernama Mahadewa.

"Kalau sampai hancur, sayang ya. Karena buat aku Dewa itu band yang sangat luar biasa seperti Slank. Kla Project saja masih ada sampai sekarang. Makanya menurut aku sayang kalau Dewa dibubarkan," kata Maia saat dijumpai di Citywalk, Sudirman, Jakarta, Kamis (30/9) sore.

Dikatakan Maia, ia tahu jatuh bangunnya Dewa. Maia tahu dulu Dhani begitu susah membangun sebuah band dan membutuhkan dana milyaran. "Tidak mudah membangun sebuah nama. Untuk membangun sebuah band itu butuh dana milyaran. Makanya aku ikut menyayangkan. Karena nama Dewa itu sudah terlalu kuat," tutur Maia dengan wajah datar.

Seperti halnya Dhani yang memiliki RCM, Maia juga punya manajemen bernama Le Moeziek. Namun, dituturkan Maia, meskipun ia sibuk mengurusi artis-artis dalam manajemennya, Duo Maia yang dibinanya bersama Mey Chan tak sampai terabaikan. "Meski aku banyak ngurus artis-artis yang lain, Duo Maia tetap ada walau kadang Mey Chan nyanyi sendiri," kata Maia.